Jalur Padang Bukittinggi Dipadati Arus Balik dan Wisatawan Lokal

Jalan lintas tengah Sumatera yang menghubungkan Kota Padang dan Bukittinggi macet, seperti dilaporkan media-indonesia online Kamis lalu.

Kemacetan di jalur utama di jantung Provinsi Sumatra Barat itu terjadi karena jalan yang hanya memiliki lebar lima meter hingga enam meter itu dipenuhi ribuan warga untuk arus balik.

Selain itu kemacetan juga disebabkan ribuan wisatawan lokal dari berbagai daerah di Sumbar dan perantau dari Sumatra Utara, Riau dan Jakarta yang akan berwisata di objek-objek wisata yang tersebar di sepanjang jalur Padang-Bukittinggi

Kemacetan parah terjadi di beberapa objek wisata seperti di air mancur Lembah Anai, Malibo Anai, Taman Tirta Alami dan Mega Mendung yang berada di perbatasan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang Panjang. Ratusan kendaraan yang parkir di tempat wisata tersebut meluber hingga memakan badan jalan. Aktivitas tukang parkir yang mengatur kendaraan yang akan meninggalkan atau memasuki objek wisata banyak yang dilakukan dari tengah jalan. Belum lagi, para pedagang yang berdesakan menjajakan dagangan di kiri dan kanan jalan.

Aktivitas warga itu bercampur dengan kendaraan yang melaju dari kedua sisi jalan. Akibatnya ribuan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, yang datang dari arah Kota Padang maupun Bukittinggi harus berjalan beringsut. Arus lalu lintas padat merayap karena dijejali ribuan kendaraan. Kendaraan hanya dapat dipacu dengan kecepatan 20-30 kilometer per jam.

Jalan negara sepanjang 90 kilometer yang biasanya ditempuh selama dua jam itu saat ini harus ditempuh hingga empat jam.

“Saya baru tiba di Bukittinggi pukul 11.30 WIB, padahal berangkat dari Padang pukul 07.30 WIB. Pada hari biasa, Padang-Bukittinggi dapat ditempuh dalam dua jam,” kata Jen, 47, warga Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang.

Selain padatnya arus lalu lintas di tempat wisata, kemacetan juga terjadi beberapa pasar tumpah seperti di Pasar Lubuk Alung, Sicincin, Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Pasar Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar dan Pasar Padang Luar, Kota Bukittinggi. Selain penuh sesak di dalam pasar, pedagang juga banyak yang memanfaatkan bahu jalan untuk berjualan. Aktivitas ekonomi warga di beberapa pasar itu bahkan berlangsung hingga ke tengah jalan.

Jalan Padang menuju Bukittinggi tersebut merupakan perlintasan utama berbagai kabupaten dan kota di Sumbar. Jalur itu juga menghubungkan ibukota Sumbar, Padang, dengan Provinsi Riau dan Sumatra Utara.
Sumber: media-indonesia.com

Leave a comment